Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antioksidan Biji Anggur 50 Kali Lebih Kuat dari Vitamin C?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi buah anggur. TEMPO/Charisma Adristy
Ilustrasi buah anggur. TEMPO/Charisma Adristy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat memakan buah anggur, apakah Anda juga menelan bijinya? Kebanyakan orang pasti akan membuangnya, padahal biji anggur dapat dimakan dan memiliki antioksidan yang sangat kuat. Dalam biji anggur terdapat senyawa oligomeric proanthocyanidin complexes (OPCs) yang membantu menghancurkan radikal bebas dalam tubuh. Senyawa ini bermanfaat untuk mencegah berbagai kondisi kesehatan mulai dari menurunkan tekanan darah hingga mencegah kolesterol.

Baca: Pelayan Resto Manchester Keliru Sajikan Anggur ke Pelanggan

Berikut ini akan dibahas beberapa manfaat kesehatan yang ditemukan dalam biji anggur, dilansir Boldsky, Minggu 16 Juni 2019.

1. Tekanan darah tinggi
Biji anggur mampu melindungi pembuluh darah dan arteri dari kerusakan, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah kardiovaskular lainnya. Selain itu, senyawa yang ada dalam biji anggur mampu merangsang aktivitas vitamin C dalam tubuh, yang akan meningkatkan produksi kolagen dan mempercepat proses perbaikan pembuluh darah yang rusak.

2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Flavonoid yang ada dalam biji anggur merangsang vitamin C dalam tubuh, tetapi bijinya juga mengandung vitamin E dalam jumlah sedang. Vitamin E dapat membantu meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh untuk bertahan melawan bakteri dan patogen virus. Juga, antioksidan dalam biji anggur dianggap 30-50 kali lebih kuat daripada vitamin C.

3. Menurunkan kolesterol
Kadar Flavonoid yang tinggi bertanggung jawab untuk menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan keseimbangan antara HDL dan kolesterol LDL. Ini dapat mengurangi bahaya disposisi plak di arteri dan pembuluh darah, yang akan menurunkan risiko serangan jantung, stroke, penyakit jantung koroner, dan lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Merangsang fungsi otak
Senyawa kompleks proanthocyanidin oligomer dapat merangsang fungsi kognitif, yang akan membantu meningkatkan konsentrasi, memori, retensi dan suasana hati. Ini penting bagi orang yang menderita risiko penyakit Alzheimer dan penyakit neurodegeneratif. Jadi, mulailah makan biji anggur untuk fungsi kognitif yang lebih baik.

5. Mencegah kanker
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi biji anggur dapat meminimalkan risiko kanker kulit dan bahkan memperlambat pertumbuhan pembentukan tumor kulit. Bijinya juga bermanfaat untuk melawan kanker payudara, dan kanker prostat. Efeknya terhadap radikal bebas membantu menghentikan kerusakan sel yang meningkatkan risiko pengembangan penyakit ini.

6. Melindungi paru-paru
Biji anggur mengandung efek antibakteri dan antihistamin yang membantu melawan alergi, memperkuat dan melindungi paru-paru dari infeksi dan penyakit lain yang dapat merusak fungsinya. Makan biji anggur juga mengurangi risiko masuk angin dan flu serta kondisi lain yang berhubungan dengan sistem pernapasan.

Baca: Makan Nasi Goreng dan Batagor dengan Wine, Mau Coba?

7. Mengandung sifat anti-inflamasi
Biji anggur mengandung sifat anti-inflamasi dan sifat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, mencegah dan mengobati berbagai jenis infeksi. Kehadiran sifat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi gangguan seperti radang sendi, dermatitis, retensi cairan, sinusitis dan infeksi saluran kemih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

6 hari lalu

Threadlift dapat mengencangkan kulit wajah yang kendur dan meremajakan kulit serta merangsang produksi kolagen/Foto: Doc. Derma Express
Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

7 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


Resep Membuat Anggur Smoothies untuk Jaga Kesehatan Liver

8 hari lalu

Ilustrasi buah angggur. Foto: Pixabay.com/Nickype11
Resep Membuat Anggur Smoothies untuk Jaga Kesehatan Liver

Anggur mengandung senyawa resvaratrol yang bisa cegah kerusakan sel liver dan meningkatkan antioksidan tubuh, intinya menjaga kesehatan liver.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang